Jakarta, Kunci Hukum – Situasi mencekam menyelimuti Jakarta. Enam hari sejak gelombang demonstrasi pertama pecah di sekitar gedung utama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ibu kota tak kunjung tenang. Malam demi malam, api dan asap hitam melahap fasilitas umum, meninggalkan puing-puing yang dulu menjadi penopang kehidupan kota. Vandalisme dan kobaran si jago merah melumpuhkan sarana dan prasarana yang dibangun untuk masyarakat. Laporan terakhir menyebutkan, sedikitnya enam halte TransJakarta hangus terbakar, sementara enam lainnya mengalami kerusakan parah dan 16 halte lain tak luput dari aksi perusakan. Jakarta pun terhenti dalam kepedihan, sementara warganya hanya bisa menatap sisa abu yang ditinggalkan. 


Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani, merincikan ada enam halte yang terbakar antara lain Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan Bank DKI, Halte Gerbang Pemuda, dan Halte Bundaran Senayan. Sementara itu, ada 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme. Berikut data halte yang dirusak, antara lain: Halte Bendungan Hilir, Halte Kwitang, Halte Kampung Melayu, Halte Kramat Sentiong, Halte Bidara Cina, Halte Cililitan, Halte Semanggi, Halte Petamburan, Halte Widya Candra Telkomsel, Halte Jatinegara, Halte Kejaksaan Agung, Halte Matraman Baru, Halte Pemuda Pramuka, Halte Masjid Agung, Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1, Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1.


”Mengenai kerusakan dan kerugiannya masih dihitung. Kalau saya jawab ’A’ (sekian) rupiah, pasti ngarang. Menghitungnya kan perlu waktu,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu (30/8/2025) sore. Pramono mengatakan, pada Sabtu pagi, ia memantau sejumlah lokasi di Jakarta yang terdampak unjuk rasa sehari sebelumnya. Ia mendatangi beberapa tempat, termasuk kawasan di sekitar Polda Metro Jaya dan Gedung DPR.


”Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Gatot Subroto, terutama di depan Polda Metro Jaya, ketika saya datang masih merasakan gas air mata luar biasa. Untuk itu saya minta dibersihkan dan sekarang sudah dibersihkan,” ucapnya. Seusai meninjau sejumlah tempat, Pramono berkoordinasi dengan Kepala Polda Metro Jaya dan Panglima Kodam Jaya. Koordinasi tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti situasi di Jakarta dalam beberapa hari ke depan.


”Untuk car free day besok, kalau tidak ada hal (keadaan) luar biasa akan tetap diadakan. Mengapa? Untuk menunjukkan Jakarta itu aman, nyaman, dan mari kita bersama jaga Jakarta,” katanya.


Pramono menuturkan, pihaknya juga akan segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak. Oleh karena itu, ia meminta dinas terkait untuk proaktif dalam membenahi fasilitas tersebut. Tak cuma halte Transjakarta, sejumlah pos polisi dan gerbang tol juga dibakar dan rusak. ”Maka semuanya akan segera diperbaiki dan saya minta untuk segera. Kita tidak bisa menunggu lagi,” jelasnya.


Moda transportasi publik yang dikelola Pemprov Jakarta juga tetap dibuka. Hal ini dilakukan untuk mendukung mobilitas masyarakat Jakarta. ”Mulai hari ini hingga satu minggu ke depan, Pemprov Jakarta akan menggratiskan (tarif) atau 0 persen. Sebab, banyak sistem yang rusak karena terbakar kemarin. Pasti tidak bisa di-tap. Untuk itu akan segera kami perbaiki,” katanya.


Pramono menyebutkan, demonstrasi tak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga kota-kota besar lain di Indonesia. Pimpinan organisasi masyarakat dan keagamaan telah mengimbau agar unjuk rasa tidak mengarah ke tindakan anarkistis.


”Kami juga akan komunikasikan hal ini kepada masyarakat agar masyarakat juga tahu, tindakan kekerasan, anarkisme yang terjadi di lapangan, pasti akan membawa dampak bagi pembangunan bangsa ini,” ucapnya.


Penulis: Kayla Stefani Magdalena Tobing

Editor: I Gusti Ayu Agung Erlina Putri Astana